5 Perilaku Seks yang Membahayakan Vagina
Vagina merupakan bagian tubuh super sensitif yang bisa memberikan banyak kepuasan saat bercinta. Namun, sering kali kita tidak tahu kalau ada beberapa hal yang dapat membahayakan vagina.
Kesehatan organ intim wanita berpengaruh pada banyak hal, antara lain kesuburan, kehidupan seks dan kemampuan wanita dalam mencapai orgasme. Masalah yang terjadi pada organ intim bisa mendatangkan penyakit, juga memengaruhi kehidupan sosial, seperti kehilangan rasa percaya diri dan stres.
Sekilas, vagina hanya tampak seperti organ kecil yang mudah dirawat. Namun, bila dilihat lebih jauh, vagina berhubungan langsung dengan leher rahim dan rahim. Organ ini lebih kompleks atau rumit dibandingkan kelihatannya. Oleh karena itu, perawatan harus dilakukan dengan tepat.
Namun ada beberapa hal yang sering dilakukan wanita saat bercinta, yang tanpa sadar ternyata bisa membahayakan vagina. Apa sajakah itu?
1. Menyemprotkan pewangi atau parfum pada vagina
Ada sebagian wanita yang menyemprotkan parfum atau pewangi pada vaginanya. Bahkan ada juga yang menaburkan bedak pada vagina. Hal ini bertujuan untuk membuat wangi organ intim agar pasangan menyukainya saat berhubungan intim.
Meskipun bisa bikin wangi, tapi kandungan bahan kimia beberapa produk dapat memicu iritasi yang membuat vagina terasa panas.
Vagina tidak perlu sewangi bunga. Cukup jaga kadar pH agar seimbang dan bersihkan dengan wajar menggunakan air bersih, atau bila perlu dengan pembersih khusus kewanitaan yang mengandung povidone-iodine untuk mengusir bakteri dan parasit penyebab infeksi vagina dan bau tak sedap.
2. Menggunakan baby oil sebagai pelumas
Saat vagina kurang cairan atau “seret” ketika bercinta dengan pasangan, jangan sekali-kali gunakan baby oil sebagai pelumas. Hal ini malah akan menimbulkan masalah baru pada organ intim. Baby oil akan menimbulkan iritasi pada vagina.
Sama halnya dengan kulit yang terluka, vagina yang terluka atau iritasi akan mengeluarkan cairan yang malah bisa menimbulkan bakteri datang. Bahan dasar minyak pada baby oil cenderung kental dan tidak mudah dibersihkan dengan air. Hal ini membuat baby oil terjebak dalam saluran vagina yang membuat bakteri terperangkap hingga menyebabkan infeksi.
Jika memang membutuhkan pelumas, gunakan saja pelumas silikon atau yang berbasis air karena mudah dibersihkan.
3. Melumurinya dengan whipped cream atau sirup coklat
Bila Anda pernah melihat adegan ini dalam film dewasa dan berniat menirunya, sebaiknya urungkan. Pastikan makanan manis tersebut jauh dari organ intim. Karena jika gula berhasil masuk ke dalam vagina, hal ini akan mengacaukan kadar pH dan menyebabkan jamur atau jenis infeksi lain.
4. Tidak menggunakan kondom
Kondom berfungsi sebagai pelindung dari penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan. Kondom juga berfungsi menjaga tingkat pH vagina, yang berarti dapat mempertahankan hidup bakteri baik di area vagina. Bakteri baik ini sangat penting karena dapat membantu mencegah infeksi jamur pada vagina dan bacterial vaginosis.
Oleh sebab itu, jika Anda tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin, Anda juga bisa tertular penyakit tersebut.
5. Menggunakan sex toy yang terkontaminasi
Menggunakan sex toy saat berhubungan seksual harus dilakukan dengan hati-hati, pastikan mainan seks tersebut dalam keadaan steril. Jangan lupa mencuci sex toy dengan sabun dan air hangat untuk mengusir bakteri sehingga mencegah infeksi. Selain itu, jangan berbagi sex toy dengan orang lain bila Anda tidak dapat menjamin kebersihannya. Hal ini justru bisa menjadi sarana penularan penyakit menular seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar